Anton menjelaskan bahwa pemuda harus belajar tidak karena nilai. “Belajar bukan sekadar nilai dan angka. Belajar menyempurnakan akal. Akal adalah nikmat Allah yg luar biasa”, jelas pendidik Madrasah Mu’allimin tersebut.
Anton juga mendorong pemuda menjadi pemuda yg shalih. “Ada keistimewaan anak muda yg tidak dimiliki anak tua. Berdasarkan yg dijelaskan pada surat Al-Kahfi ayat 13. Pemuda diberi keistimewaan yaitu beriman kepada Tuhan nya, petunjuk, kekuatan yg berlipat ganda. Ibarat default anak muda itu tidak shalih, jadi jika ia shalih istimewa. Default anak tua itu shalih, jika shalih maka sudah seharusnya”, paparnya.
Anton menyarankan menjadi pemuda yg menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. “Kita pemuda tidak bisa mengendalikan segalanya tapi setidaknya tidak menjadi bagian masalah, setidaknya jadi solusi”, sarannya. Sebagai penutup beliau memberi resep sederhana menjadi pemuda islam yang baik yaitu belajar dan beribadah. “Sederhanaya bisa pegang 2 kunci sederhana yaitu, belajar dan beribadah.” pungkasnya*(Al/Put)